Saturday, April 24, 2010

Teori Tahapan Pertumbuhan Ekonomi

a) Teori Tahapan Pertumbuhan Rostow
Teori pembangunan ekonomi ini muncul pada awalnya merupakan artikel yang dimuat dalam Economic Journal (1956), selanjutnya dikembangkan dalam buku yang berjudul The Stages of Economics, (1960). Teori pembangunan Rostow ini termasuk dalam teori linier tahapan pertumbuhan ekonomi, yang memandang proses pembangunan sebagai suatu tahap-tahap yang harus dialami oleh seluruh negara. Proses pembangunan sebagai suatu urutan tahap-tahap yang harus dilalui oleh seluruh negara. Industrialisasi merupakan salah satu kunci dari perkembangan
Menurut Walt W. Rostow, pembangunan ekonomi atau transformasi suatu masyarakat tradisional menjadi suatu masyarakat modern merupakan proses yang multidimensi. Pembangunan ekonomi bukan saja pada perubahan dalam struktur ekonomi, tetapi juga dalam hal proses yang menyebabkan:
1) Perubahan reorientasi organisai ekonomi
2) Perubahan masyarakat,
3) Perubahan penanaman modal, dari penanam modal tidak produktif ke penanam modal yang lebih produktif
4) Perubahan cara masyarakat dalam membentuk kedudukan seseorang dalam sistem kekeluargaan menjadi ditentukan oleh kesanggupan melakukan pekerjaan
5) Perubahan pandangan masyarakat yang pada mulanya berkeyakinan bahwa kehidupan manusia ditentukan oleh alam.
Dalam dimensi ekonominya menurut Rostow, semua masyarakat dikelompokkan ke dalam salah satu dari lima tahap pertumbuhan, yakni:
Menurut Rostow, proses pembangunan ekonomi biasa dibedakan kedalam 5 tahap yaitu:
1) Perekonomian Masyarakat Tradisional
Adalah masyarakat yang fungsi produksinya terbatas yang ditandai oleh cara produksi yang relatif masih primitif dan cara hidup masyarakat yang masih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kurang rasional.
2) Persyaratan untuk Tinggal Landas
Suatu masa tradisi dimana masyarakat mempersiapkan dirinya untuk mencapai pertumbuhan atas kekuatan sendiri. Pembangunan atau pertumbuhan ekonomi pada tahap ini ditandai oleh perubahan-perubahan mendasar pada karakteristik penting atau masyarakat. Tahap kedua ini merupakan masa tradisi dimana persyaratan-persyaratan swadaya dibangun atau diciptakan. Pembangunan yang berkesinambungan dan perluasan industri modern dapat terjadi terutama dengan menanamkan kembali keuntungan diseluruh investasi yang menguntungkan sebagaimana Rostow katakan : “Hakikat masa peralihan dapat digambarkan sebagai kenaikan investasi ke suatu tingkat yang secara teratur, mendasar dan nyata-nyata melampaui tingkat pertumbuhan penduduk”.
3) Tinggal Landas
Pertumbuhan ekonomi selalu terjadi, pada tahap ini terjadi perubahan yang drastis dalam masyarakat seperti revolusi politik, terciptanya kemajuan yang pesat dalam inovasi atau berupa terbukanya pasar-pasar baru. Rostow mendefinisikan tingkat landas sebagai “revolusi industri yang bertalian secara langsung dengan perubahan radikal didalam metode produksi yang didalam jangka waktu relatif singkat menimbulkan konsekuensi yang menentukan.”
4) Menuju Kedewasaan
Sebagai masa dimana masyarakat sudah secara efektif menggunakan teknologi modern pada hampir semua kegiatan produksi. Rostow mendefinisikan sebagai “tahap ketika masyarakat telah dengan efektif menerapkan serentetan teknologi modern terhadap keseluruhan sumberdaya mereka..” Ini merupakan satu tahap pertumbuhan swadaya jangka panjang yang merentang melebihi masa empat dasawarsa. Teknik produksi baru menggantikan teknik yang lama. Berbagai sektor penting baru tercipta. Tingkat investasi lebih dari 10 persen dari pendapatan nasional. Dan perekonomian mampu menahan segala goncangan.
Kedua, watak pengusaha berubah. Bekerja keras dan kasar berubah menjadi manajer efisien yang halus dan sopan.
Ketiga, masyarakat merasa bosan pada keajaiban industrialisasi dan meningkatkan sesuatu yang baru menuju perubahan lebih jauh.
5) Tahap Konsumsi Tinggi
Pada tahap ini perhatian masyarakat telah lebih menekankan pada masalah-masalah yang berkaitan dengan konsumsi dan kesejahteraan masyarakat bukan lagi kepada masalah produksi.
Pertama, penerapan kebijaksanaan nasional guru meningkatkan kekuasaan dan pengaruh melampaui batas-batas normal. Kedua, ingin memiliki satu negara kesejahteraan dengan pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil melalui pajak progresif, peningkatan jaminan sosial, dan fasilitas hiburan bagi para pekerja. Terakhir, keputusan untuk membangun pusat perdagangan dan sektor penting seperti mobil, rumah murah, dan berbagai peralatan rumah tangga yang menggunakan listrik, dan sebagainya.

b). Kritik dan Kelemahan Tahapan Pertumbuhan Rostow
Kritik Misra [1981] terhadap Rostow [dalam Sutriah,2002:3]
• Apakah benar bahwa pertanian merupakan ciri dari keterbelakangan
• Apakah sejarah selalu terulang dengan cara yang sama
• Apakah perkembangan tahapan Rostow yang terjadi di Eropa akan juga terjadi di masyarakat lain, seperti: Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Industrialisasi tidak selamanya mengarah pada perkembangan yang diharapkan. Industrialisasi memerlukan tabungan yang tinggi dari masyarakat. Apabila tabungan rendah [seperti di Negara Sedang berkembang] maka mengandalkan PMA atau pinjaman. Akibatnya industrial tidak membawa hasil yang diharapkan, melainkan terjadi kesenjangan [wilayah dan ekonomi masyarakat] karena industri hanya terkumpul ditempat/kawasan tertentu.
Di negara-negara yang mendorong industrialisasi seperti India, Indonesia, Filipina. Korea dan Thailand terlihat bahwa penghasilan penduduk perdesaan cenderung menurun dan lebih rendah dibanding penduduk perkotaan [ Friedman dan Douglass, 1978:172]
Kritik terhadap tahapan pertumbuhan Rostow:
 Model pertumbuhanan dinegara-negara maju yang belum tentu sesuai diterapkan dinegara berkembang
 Tahap pertumbuhan tidak selalu sama pada setiap wilayah tergantung karakteristik wilayah masing-masing
 Ciri dalam tahap prasyaratan untuk mencapai lepas landas dan tahapan lepas landas bersifat kabur
 Tidak memperhitungkan kemungkinan terjadinya kegagalan pada proses tahap tinggal landas

No comments:

Lagu Kei "WATAT"

NEN NEN O DEN BE O, NEN NEN O DEN BE O TANAT NA HU DANG BO NA EN SAR O NEN O MATAM DAN BE O, NEN O MATAM DAN BE O UM VAL WAHAM DO FO MLI...