Saturday, December 18, 2010

Pembuatan Keputusan

Pendekatan pembuatan keputusan terbagi dalam enam pendekatan dan variannya antara lain :
a. Model Elit
Model ini berpendapat bahwa kekuasaan berada pada sekelompok orang atau kelompok tertentu saja, sehingga dalam perumusan dan pembuatan keputusan mereka hanya lebih mengutamakan kepentingannya sendiri. Model ini berasal dari ilmu sosial modern yang berakar pada dua ahli asal italia Mosca dan Pareto. Marx menambahkan elitisme dalam masyarakat tidak dapat dihindari maka masyarakat tanpa kelas merupakan mitos dan demokrasi hanya sekedar pura-pura. Elitisme dalam proses kebijakan hanya akan menimbulkan perbedaan pendapat dan kecemburuan, jika hal ini benar maka ide demokrasi bahwa pemerintahan ada dalam tangan rakyat hanyalah sebuah slogan semata.
b. Pendekatan Pluralisme
Charles Lindblom dan Dahl (1950-1953) menyimpulkan bahwa proses pembuatan keputusan dibiaskan demi keuntungan pihak yang kuat dan dimanfaatkan oleh pihak yang kurang kuat. Pandangan lain muncul tahun 1960 yang berpendapat bahwa kekurangan dalam masyarakat demokrasi bisa dikurangi dan diperbaiki dengan beralih ke proses politik yang berbasis pengetahuan dimana pembuatan keputusan akan lebih rasional berdasarkan banyaknya informasi.
c. Marxisme lama dan baru
Miliband mengatakan bahwa Negara dalam masyarakat kapitalis merupakan instrument kelas penguasa yang mengatur Negara demi kepentingan kelas itu sendiri. Teori dual state menyatakan bahwa Negara dalam masyarakatkapitalis berusaha untuk menata pembuatan kebijakan agar kebijakan yang berkaitan eart dengan kepentinnngan capital dapat diatur dengan ketat dan dikonsentrasikan pada pembuatan keputusan Negara yang lebih tinggi.
d. Korporatisme
Korporatisme mengandung teori tentang masyarakat yang didasarkan pada pelibatan kelompok dalam proses pembuatan kebijakan Negara sebagai mode untuk mengatasi konflik kepentingan antar buruh dan capital. Wyn Grant mengungkapkan definisi korporatisme dengan melibatkan intermediasi dan negosiasi sebagai proses pembuatan kebijakan melalui kolaborasi organisasi.
e. Profesionalisme
Fokus utama pendekatan ini adalah bagaimana para elit professional mendapatkan kekuasaan dalam pembuatan keputusan dan dalam implementasi kebijakan didalam demokrasi liberal. Kelompok profesionalisme punya peran besar dalam mempengaruhi implementasi kebijakan. Patrick Dunleavy (1980) menyebutkan ketika berhadapan dengan kalangan professional, warga tidak akan mempengaruhi dalam pembuatan keputusan. Salah satu kasus yang dapat dimunculkan adalah kebijakan kesehatan dimana kebijakan sepenuhnya berada pada pembuat kebijakan karena pemahaman akan problem lebih dipahami oleh pembuat kebijakan seperti dikemukakan oleh R.R Alford (1975).
f. Teknokrasi
Model ini menganggap masyarakat sebagai entitas yang bergerak menuju aturan berdasarkan rasionalitas ilmiah yang merupakan ide dari para ahli seperti Cournt, Saint Simon dan Comte. Dalam tesisnya Daniel Bell mengatakan bahwa dalam masyarakat, pengetahuan mempunyai peranan yang besar karena pembuatan keputusan akan dipengaruhi oleh pengetahuan teknis yang penting untuk memahami dunia modern.

Sumber Bacaan :

Parsons, Wayne. 2006. Publik Policy, Pengantar Teori dan Praktik Analisis Kebijakan. Kencana. Jakarta.


No comments:

Lagu Kei "WATAT"

NEN NEN O DEN BE O, NEN NEN O DEN BE O TANAT NA HU DANG BO NA EN SAR O NEN O MATAM DAN BE O, NEN O MATAM DAN BE O UM VAL WAHAM DO FO MLI...